Kisah Singkat Dini Hari

  
The Nagageni's Devil

Yo man! That's me! Siang lalu mungkin tidak terlalu perfect menurutku. Persepsi orang berbeda-beda, biar mereka menilai sendiri. Sorenya memang cukup melelahkan, bantu bikin KI -nya Brama juga. Memang udah sering kok bantuin tugas temen, asal yang aku bisa. Bayangin deh! Orang yang katanya IQ nya melebihi dari cukup dan berpotensi lebih pintar (baca: aku) mau bantu bikin tugas Matematika?? C'mon man! That's so difficult! Sempet juga bikinin tugasnya 'temen yang melebihi dari temen' juga.

Malamnya, di samping yang lain menikmati lagu-lagu Jazz, beberapa orang juga menikmati dengungan--syair-syair Gondezz. Ora lucu yo? Well, tiap orang pasti beda kok! Ada yang bangga dengan musik mahal itu, sampai-sampai menghabiskan uang di tabungan cuma buat duduk di kursi festival atau paling pol di kursi silver. See? Berbeda dengan kami para penyanyang uang. yang menikmati musik gratisan dan mendapatkan pengalaman-pengalaman lebih banyak.

Mas Farid Stevy Asta dan teman-temannya yang selalu dipuja-puja dimana saja. Kehormatan menyentuh kaki dan pantatnya malam kemarin di suatu konser. Beberapa ide untuk menyampaikan #propaganda pun kadang terucap oleh Pakdhe setelah melihat konser-konser macam ini.

Oh ya! Sempat terpikirkan aku mau njalanin Puasa Mutih untuk syarat mengamalkan aji-ajian. Pakdhe (lagi) yang ngingetin tentang 'kenapa harus gitu?' Dan benar juga sih, nafsu yang sulit terbendung memang menjadi faktor penghalang satu-satunya cara utnuk merubah kehidupan ku sedikit demi sedikit. Sumpah-serapah, helaan asap dan cairan terkadang tidak ingin ku keluarkan. Mungkin lain kali?

 "Akairo shita hakai no uta
Owaranai no?
Itsu kara hanbun NOIZU?"
~Maximum the Hormone - Zetsubou Billy

Leave a Reply