Indahnya Konflik

Seminggu berlalu, kehidupan sepertinya itu-itu saja. Maka dari itu konflik selalu ada. Setidaknya untuk menimbulkan greget bagi kita.

Pertikaian antara pikiran-pikiran di otak dimana yang satu menginginkan seorang kekasih, yang (mungkin) bisa membantu mendongkrak semangat belajar. Walaupun tarif pulsa tetap tidak bisa didongkrak.
Lain pikiran tetap ingin mempertahankan hilangnya keperjakaan di tangan. Dengan cara apapun, pikiran ini selalu menang ata lawan pikirnya.

Ternyata ketidaksengajaan minggu lalu menulis tentang Emansipasi Pria, secara tidak sengaja ada tanggapan dari art director di teater sekolah kami. Kami semua bercerita ditengah kesunyian. Cerita tentang luput, lara ati, salah strategi, dan semacamnya. Sampai, pada akhirnya didapatkan sebuah kalimat dari sang Penceng itu.

"Lanang menang milih, wedok menang nolak."

Setidaknya tidak perlu kuceritakan semua konflik seminggu ini. Sekian.


Leave a Reply