Sayang berbanding Lurus dengan Rindu.

Kerinduan selalu membuat tubuh kita untuk bertemu. Bertemu dengan orang, lingkungan, bahkan situasi yang kita rindukan. Misal saja seseorang merindukan situasi dimana jarum, selang, mesin bantu nafas menempel di tubuh. Bisa saja kita bisa merindukan keadaan itu kan? Sebuah kehebatan. Sebuah ke-wangun-an. Sebuah gengsi. Kenapa juga bisa gengsi? Mungkin saja bukan gengsi, dengan situasi sakit parah dalam keadaan yang kujelaskan diatas tadi orang ini mengharapkan kondisi yang sama, kondisi yang hangat keluarganya berkumpul memberi perhatian, memberi semangat untuk lekas sembuh. Orang yang sakit ini menyukai keadaan itu, keadaan dimana disemangati, keadaan saat perhatian tertuju padanyabukankah manusia gila perhatian? Makanya ada istilah caper. Ca-Per, cari perhatian. Tapi disamping itu, belum tentu orang sakit itu mengerti bahwa perhatian dan semangat yang diberi itu juga keresahan agar segera memutus biaya tanggungan hidupnya. Selalu ada hitam dalam putih.

Frekuensi bertemu 'kami' sangat sedikit. Wajar, aku sudah lulus dan dia masih sibuk dengan segala beban ketua organisasi sekolahnya. Aku selalu mengatakan kita harus bertemu, dia selalu meyakinkan kita tidak harus bertemu. Aku selalu iri dengan malam minggu teman lain, dia selalu meyakinkan bahwa hari 'kita' tidak hanya sabtu malam. Lalu aku iya-mengiyakan saja. Lantas suatu malam saat hampir satu bulan tidak dipertemukan, aku mengirim pesan pada suatu dini hari:

Apa kamu percaya bahwa sayang itu berbanding lurus dengan rindu?
Karena semakin kita merindu, kita semakin ingin bertemu, bercumbu, tapi selalu ada pilu. Semakin sayang pula yang kukatakan. Selalu ada putih dalam hitam.

Ada apa dengan istilah Homesick yang ketika waktu random kita bisa ingin sekali bertemu dengan orang-orang di rumah, lingkungan di sekitar rumah, dan suasana di dalam rumah. Konyol juga kalau ada yang merindukan "keramaian" di dalam rumahnya, tapi memang itu yang mereka rindukan.


Ada satu lagu di soundcloud, RusaMilitan namanya. Lagu ini sebenarnya untuk mengenang almarhum ??? dari vokalisnya. Coba dengarkan teduh musik dan dalami lirik.



waktu tergelincir sudah
tak hilang bayangan lembut jemarinya
menyeka deras air mata,
redakan isak tangisku.
canda nada ceritanya
tak luput dari telinga dan menggema
mengusik belaian duka lara,
antarku melawan lelah
#
Tinggal kisah,yang tergores dan terujar di akal ku.
cukup kah lembaran cerita merekam kasih itu.
berpuluh kali musim lalu
tak pernah terdengar keluh dibibirnya
demi harapan yang diam di tepi
hingga nafas terhitung ahkir.
#
Tinggal kisah,yang tergores dan terujar di akal ku.
cukup kah lembaran cerita merekam kasih itu.
mampukah berbait syair melantunkan rasa rindu.

Leave a Reply