Target: Bunuh Diri

Banyak hal yang semua orang targetkan. Mulai dari jodoh, hasil yang memuaskan, sampai pada kemenangan akan jabatan yang masing-masing harapkan. Semua pada kepuasan tersendiri tentunya, dan jarang ada orang yang menargetkan tentang kenegatifan, kecuali manusia-manusia jihad, Taliban dan sebagainya.

Yang kumaksud disini dengan target bunuh diriku, bukan berarti aku menginginkan kematian lebih cepat dari waktunya, semuanya sudah ditetapkan Maha Oke dan biarlah Beliau yang mengurus itu. Kegiatan teater yang akhir-akhir ini semakin ketat, dan lama-kelamaan aku mencintai sesuatu hal bernama Waktu, aku memprioritaskannya akhir-akhir ini..
Ya, saya cinta teater, bisa dibilang begitu. Karena saya sangat-sangat jenuh dengan semua kebohongan dan kehidupan penuh dosa, apalagi kehidupan sekolah yang lama-lama tidak logis untuk dijalani. Bayangkan satu minggu, kita diberi tugas, praktikum, presentasi, ulangan, dan segala macam kuis dalam satu minggu. Buat apa kita dituntut belajar semua mata pelajaran, kalau sebenarnya pengampu tidak paham semua pelajaran yang murid terima? Mungkin profesi guru merupakan ajang balas dendam para mantan murid, mungkin ya? Saya lebih terima nantinya saya di api pencucian (kalau misalkan itu ada) daripada berkhayal langsung masuk surga dengan adem ayem. Munafik sekali ya orang-orang macam itu?

Untuk cinta pada teater dan korelasi tentang target bunuh diriku, intinya aku akan melancarkan semua dialog sarkasme untuk para pejabat-pejabat biadab. Kegiatan penyadaran, istilahnya.. Tapi apabila pejabat yang berotak udang itu malah tersindir, ini yang kuharapkan. Reaksi pejabat itu yang kuharapkan, memerintah bodyguard/polisi dan segala macam profesi dengan kedok penegak keadilan lainnya, untuk menangkapku, menuntutku, dan memenjarakanku, harapannya..
Ya namanya harapan juga masih semacam Visi kan yak? Analoginya kita mendapat juara harapan satu, ya artinya kita sebenarnya bisa juara satu. Salahnya, di Indonesia (di dunia mungkin juga ya?), juara harapan satu malah sebagai juara empat. Tolol kan?

Ya, jadi aku hanya ingin bercerita bahwa aku sudah menargetkan diriku, seusai pentas teater November 2013 ini, aku bisa dituntut oleh pejabat, dipenjarakan kalau perlu.

Wasalam!

Leave a Reply