Ungkapan hati, analogi.

Suatu saat di pelajaran biologi, aku ingin membuat puisi. Terjadilah:

Kamu indah seperti ngengat.
-pengecut

Apa yang kalian pikir? Seekor ngengat, yang iyuhable? Iyuh yang di -able kan? Guru Biologi ku kala itu sedang membahas efek revolusi industri di Inggris, yang membuat ngengat itu tampak lebih buruk dari yang sebenarnya.

Keburukan rupa ngengat saat ini bukanlah salah mereka saat ini maupun salah mereka saat itu (revolusi industri). Karena ngengat cuma beradaptasi, mereka menyesuaikan diri dengan kondisi. Bukan memburukkan rupa semata-mata karena iseng, bukan! Dan yang ingin aku sampaikan dalam seecret puisi tai itu adalah ... Kita tidak boleh mengatakan suatu keburukan yang kita lihat saat ini, sejatinya kita harus tahu dulu seperti apa dirinya dulu. Dulu. Karena semua indah pada "waktu" -nya.

Aku juga membuat sebuah ungkapan baru (menurutku):

Bukan salah Ibu mengandung, salah Bapak lupa pakai kondom. (?)

Leave a Reply